Kamis, 14 Februari 2013

Ikan Untuk Membuat Pempek (Bagian 2)

3. Ikan Tenggiri



Ikan Tenggiri adalah nama umum bagi sekelompok ikan yang tergolong ke dalam marga Scomberomorus, suku Scombridae. Ikan ini merupakan kerabat dekat tuna, tongkol, madidihang, makerel dan kembung. Tenggiri banyak disukai orang, diperdagangkan dalam bentuk segar, ikan kering, atau diolah menjadi kerupuk, siomay, dan lain-lain.
Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII - XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet).
Tenggiri Melayu (Scomberomorus commerson), spesies yang terbesar, dapat mencapai panjang 220 cm, meski kebanyakan kurang dari 1 m saja. Tenggiri merupakan ikan pelagis yang kerap berenang menggerombol dalam kelompok kecil, tidak jauh dari pantai. 


4. Ikan Parang-Parang / Golok-Golok


Ikan Parang-parang (Chirocentrus dorab) ini termasuk ikan pelagis kecil, secara ekonomisnya dapat dilihat dari pemasarannya dalam bentuk segar, asin  dan kering. Jumlahnya tidak banyak tetapi hampir setiap hari ada dipasaran ikan ini termasuk ikan ekonomis rendah sehingga lebih murah untuk di beli. 

Penyebaran ikan ini di dunia tersebar antara 200 LS – 180LU dan 450BT – 750BB. Mulai dari kepulauan Madagaskar, Fiji, New Caledonia, timur/barat Afrika, Selat India dan hampir semua perairan pasifik mulai dari Jepang, Filipina, Malaya , New Guinea dan seluruh perairan Indonesia. Parang-parang umumnya terdapat di Indonesia pada lintang 70LS – 100LU dan 900BB – 1350bb. Tapi walaupun demikian penyebarannya pun tidak merata pada setiap lintang wilayah tersebut. Hal ini disebabkan oleh tingkat pengaruh lingkungan. Di perairan Indonesia ikan Parang-parang umumnya ditemukan di seluruh wilayah penangkapan, meliputi perairan barat Sumatera (DI Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung), timur Sumatera (Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung), Selat Malaka (DI Aceh, Sumatera Utara dan Riau), Perairan selatan Jawa (Yogyakarta dan Jawa Timur), utara Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur), Bali dan Nusa Tenggara, selatan atau barat Kalimantan, timur Kalimantan, sel 
Ordo Malacopterygii, Famili Chirocentridae dari Genus Chirocentrus. Famili ini dibedakan menurut letak gigi yang terdapat di bagian atas tenggorokan atau pada premaxilla yang dikenal sebagai gigi tekak yang berfungsi sebagai alat pengunyah, karena tidak mempunyai gigi geraham. Ikan ini mempunyai tutup insang yang cukup besar, yang berguna untuk menghalangi ikan yang telah masuk mulut keluar lagi. Ikan ini tidak memiliki sungut, dengan posisi mulut yang terbuka dan memanjang ke bawah. Perut berpinggiran mulai dari tenggorokan sampai ke bagian dubur. Sirip dada terletak di bagian perut agak ke depan dan mulut terbuka ke atas dan hampir terbuka. Mata agak ke atas dari tulang tengkorak kepala.Ikan ini mempunyai kelengkapan sirip sebagai berikut : D 16-17, A 26-36, P 12-14, V 6-7. Ikan ini disebut parang-parang karena bentuk tubuhnya yang panjang seperti parang yang mengkilap, dengan warna tubuh yang keperak-perakan. Sisiknya sangat halus dengan bagian atas agak kelabu, bagian tengah keperak-perakan. Bagian belakang badan kecuali di bagian kepalanya terdapat lekukan dan cekungan. Sirip punggung terletak jauh di belakang badan, pangkalnya hanya di depan sedikit dari sirip dubur. Jari-jari sirip dubur terletak jauh dan bertaut antara satu sama lain. Sirip ekor bercagak, sirip perut di tengah-tengah antara kepala dan batang ekor. Sirip dada bisa lebih panjang dari kepala dan terletak di profil perut. Tekaknya bersudut dan satu bercak hitam ditemukan di bagian ekor. Sisik yang halus bertipe cycloid dengan sirip dada bertipe abdominal serta sirip ekor homoserkal. Ikan ini termasuk kelompok golongan fisotomi, mempunyai tulang antara daging (intermuscular bones). Maxilla biasanya bundar dan memiliki premaxilla. Bentuk tubuh yang panjang dan pipih yang mana di bawah dan di atas sirip dada ada sisik tambahan, pada pangkal sirip ekor ada 2 sisik yang panjang. Perut yang tajam, sisik halus dan warna yang mengkilap menjadi ciri khas dari jenis ikan ini. Termasuk ikan buas, predator. Hidup di daerah pantai sampai kedalaman 200 m, sering berenang dan meloncat-loncat di atas permukaan air. Ukuran : Dapat mencapai panjang 100 cm, umumnya 30 – 50 cm.